Selasa, 10 Februari 2015

TUGAS MKI



Kata Pengantar
Assalamualaikum Wr.Wb
Alhamdulillahi Rabbil Alamin, Puji syukur kehadirat Illahi Rabbi yakni Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta ridhonya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mandiri Penulis menyusun tugas ini semata-mata untuk memperluas pengetahuannya dan melaksanakan tugas sebagai Mahasiswa yang baik.
Dalam hal ini penulis masih dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran beserta kritik membangun agar bisa menjadi lebih baik dalam menyusun tugas.








Bandung,  28 November2014
  

Penulis,




Pengertian Ibadah Kuban
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata kurban berarti mempersembahkan kepada Tuhan (seperti biri-biri, sapi, unta, yang disembelih pada hari raya Lebaran Haji. Kata kurban dalam kamus bahasa Indonesia adalah terjemahan dari bahasa Arab. Dalam penelusuran penulis ditemukan tiga buah kata yang mempunyai pengertian kurban, yaitu: an-nahr, qurban, dan udhiyah. Kata an-nahr yang berarti kurban hanya sekali terdapat dalam al-qur’an dalam surat al-kautsar dengan menggunakan bentuk amr yaitu Inhar. Terampil dari kata nahr yang dari segi bahasa b erarti dada; sekitar tempat untuk meletakkan kalung. Jika dikatakan nahrtuhu maka maknanya saya mengenai dada dalam arti menyembelihnya. Firman Allah dalam surat al-kautsar/108 : 1-2 berikut :Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhan-Mu ; dan berkorbanlah.
Bentuk yang kedua adalah kata kurban, berasal dari kata qaraba yang berarti dekat, sesuai dengan dengan tujuan ibadah kurban yaitu untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Kata kurban yang untuk digunakan pengertian pelaksanaan ibadah kurban dapat ditemukan dalam dua Firman Allah berikut : Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil) : “Aku pasti membunuhmu!”. Berkata Habil : “Sesungguhnya Allah hanya menerima (Qorban) dari orang-orang yang bertaqwa “. QS. Al-Maidah/5 : 27 (yaitu) orang-orang (Yahudi) yang mengatakan : “Sesungguhnya Allah telah memrintahkan kepada kami jangan beriman kepada seorang rasul, sebelum dia mendatangkan kepada kami korban yang dimakan api”. Katakanlah : “Sesungguhnya telah datang kepada kamu beberapa orang Rasul sebelumku membawa keterangan-keteranagan yang nyata dan membawa apa yang kamu sebutkan, maka mengapa kamu membunuh mereka jika kamu adalah orang-orang yang benar”. QS. Ali Imron/3 : 183.
 Bentuk yang ketiga adalah kata uhdiyah. Uhdiyah untuk pengertian ibadah kurban dapat ditemukan dalam beberapa bentuk yaitu uhdiyah, ihdiyah (dengan bentuk jamaknya udhahi, dhahiyah). Adhah (dengan bentuk jamaknya dhahaya), dan adha. Kurban secara etimolagi yaitu hewan yang dikurbankan atau hewan yang disembelih  pada hari raya Idul Adha. Dalam hal ini penamaan sesuatu (Idul Adha) dengan nama waktunya yaitu dhuha (matahari naik sepenggalahan. Karena pada waktu itulah  biasanya ibadah  kurban dilaksanakan.
Setelah mengetahui definisi atau pengertian kurban diatas. Menjelang Idul Adha 1435 ini, saya akan bercerita tentang IBADAH KURBAN.


IBADAH KURBAN
Hari Raya Idul Adha merupakan Hari Besar Islam yang di tunggu-tunggu oleh seluruh umat islam di dunia. Pada saat itu, seluruh umat islam akan merasakan kebahagiaan dengan datangnya hari raya Idul Adha. Bukan hanya orang-orang yang kaya saja, melainkan semua golongan. Mengapa demikian ? Karena, pada hari itu banyak diadakan pelaksanaan kurban hampir di seluruh daerah mulai dari perkotaan sampai pedesaan, terutama di mesjid-mesjid. Begitu juga dengan masyarakat yang berbondong-bondong menunggu daging kurban tersebut.
Setiap hari raya Idul adha, di kampung saya selalu mengadakan kurban. Dan pelaksanaan kurbannya, di mesjid yang bersampingan dengan rumah saya, dan saya juga menjadi salah satu panitia setiap tahunnya. Berbagai hewan yang berkaki empat di sembelih di mesjid itu, mulai dari sapi, kerbau, domba, dan kambing.Biasanya hewan yang akan disembelih mencapai dua puluh ekor dari keseluruhannya. Dilokasi itu puluhan bapak-bapak, ibu-ibu, pemuda dan anak-anak terlihat sumringah menanti hewan yang akan disembelihnya.
Sebelum Proses penyembelihan dilaksanakan, ketua panitia pelaksana kurban, cek in semua panitia yang sudah di tugaskan. Baik yang ditugaskan dibidang penyembelihan, penyisitan kulit, pemotongan daging, pembungkusan danging dan yang menimbang daging yang telah dipotong dan siap dibagikan kepada masyarakat setempat. Setelah ketua panitia pelaksana kurban  cek in. Semua panitia sudah siap dibidang-bidang yang telah ditentukan ketua panitia pelaksana kurban.
Bertepatan pada pukul 09:20 WIB, Proses penyembelihanpun  langsung dilaksanakan. Para panitia mengambil satu-persatu hewan yang akan dikurbankan setelah itu hewan yang sudah di sembelih kemudian dibawa ketempat penyisitan kulit, sekaligus tempat pemotongan daging. Petugas sibuk dengan pekerjaannya masing-masing mulai dari pemotong sampai dengan yang lainnya
Dengan penuh semangat, melihat para petugas  membawa hewan yang sudah di sembelih, layaknya kisah pemburu dan hewan buruannya. Setelah semua hewan selesai di sembelih petugas penyisit hewan bersiap-siap melaksanakan pekerjaannya dan semua para kru petugas yang lainnya ikut serta membantu memotong daging kurban mulai dari daging kambing hingga daging sapi dan lain-lain, panitia segera memotong dan membungkus daging tersebut. Setiap daging yang sudah di potong lalu di bungkus dan ditimbang, cara penimbangannya daging yang sudah dipotong lalu di masukan kedalam kantong plastik, agar samarata ukurannya. Setiap bungkusnya terdiri dari 2kg untuk satu kepala keluarga, dalam proses pembagiannya tidak dilakukan secara mendadak, melainkan panitia telah membagikan kupon sekitar dua hari sebelum kurban dilaksanakan. Dan proses pembungkusan disesuaikan dengan kupon yang diberikan kepada masyakarakat, utuk menghindari kekurangan panitia melebihkan dalam  pembunkusan daging kurbannya.
Dengan di adakannya kupon yang telah diberikan panitia kepada masyarakat pungsinya yaitu, memberikan kupon kepada panitia untuk mengambil daging kurban supaya dalam proses pengambilan daging kurban tidak berdesakan dan tidak memadaratkan seperti kejadian yang sering terjadi membuat masyarakat gelisah bahkan sering terjadi kecelakaan akibat berdesakan, maka panitia kurban membuat barisan antrian agar semuanya bisa kebagian rata dan tidak terjadi kerusuhan yang mengakibatkan korban jiwa.
Sekitar kurang lebih dari 400 keapla keluarga mengantri untuk mengambil daging kurban, lokasi antrian tersebut dibagi kedalam dua bagian yang satu sebelah timur dan yang satunya lagi sebelah barat untuk mengantisifasi hal yang tidak diinginkan ketika berjalannya antrian. Masyarakat yang sudah mendapatkan  daging kurban satu persatu meninggalkan lokasi,kurang lebih berjalan selama setengah hari mengantri Alhamdulillah selesai juga pelaksanaan pembagian daging kurban tersebut. Hemmmmm...
Rasa capek, lelah, letih itu semua tertutupi dengan penuh kegembiraan dan kebahagiaan karena terlaksanakannya program kurban sesuai dengan yang diharapkan baik dari pihak panitia maupun masyarakat yang ikut berantisifasi dan antusias dalam pelaksanaan kegiatan kurban. Hilangnya malam datanglah siang ada pertemuan ada perpisahan beitu pula dengan Hari Raya Idul Adha ini setelah melaksanakan ibadah ritual yaitu shalat berjama’ah hiangga kegiata kurban pada akhirnya selesai.Begitulah singkat cerita mengenai kurban yang dilaksanakan di kampung saya. Dan saya hanya berharap agar semua bisa melaksanakan kurban karena kurban itu adalah bekal untuk kita diakhirat kelak yang akan dijadikan sebuah kendaraan untuk kita, dari sebuah riwayat yang ditukil dari kitab Durratun Nasihin yang dikarang oleh Utsman bin Ahmad Assyakir Al-Haubawi dari ulama  pada kurun/ Tahun ke 30 H.
Demikian cerita yang saya buat.
Dalam hal ini penulis masih dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran beserta kritik membangun agar bisa menjadi lebih baik dalam menyusun tugas.


KESIMPULAN
Kurban itu wajib bagi orang-orang islam yang menjadi penduduk tetap lagi kaya. Dia sudah memiliki nishabnya, atau batas ukurannya, yaitu dua ratus dirham atau harganya, yang merupakan kelebihan daripada kebutuhannya yang pokok. Sebagaimana Nabi Saw bersabda yang artinya : “Sebaik-baik umatku ialah yang mau berkurban, dan sejelek-jeleknya umatku ialah mereka yang tidak mau berkurban”.

Rabu, 18 Desember 2013

hUbungAn dengan Allah

Satu perkara yang paling utama, yang sentiasa diperingatkan oleh para anbiya’, khulafa ar-Rashidin dan orang-orang yang soleh pada semua keadaan ialah supaya pengikut-pengikut mereka bertaqwa kepada Allah Subha Nahu Wa Ta’ala. Menyemarakkan hati sanubari mereka dengan kecintaan dan taqarrub kepada-Nya dengan melakukan ketaatan dan ibadah kepada-Nya. Tidak syak lagi, inilah perkara yang mesti diutamakan daripada perkara-perkara yang lain.

Beriman dengan Allah Subha Nahu Wa Ta’ala adalah persoalan yang paling pokok dalam aqidah. Berhubungan dengan Allah Subha Nahu Wa Ta’ala dan bertaqarrub dengan-Nya mendahului persoalan-persoalan yang lain dalam ibadah. Takut kepada Allah Subha Nahu Wa Ta’ala apabila bersendirian di tempat sunyi dan juga ketika di khalayak ramai mendahului perkara lain dalam akhlak, muamalat dan amalan. Segala usaha kita tidak mungkin berhasil kecuali setelah kita mengembalikan hubungan kita dengan Allah Subha Nahu Wa Ta’ala. Kuat atau lemahnya  kita adalah bergantung kepada sejauh mana hubungan kita dengan Allah Subha Nahu Wa Ta’ala. Kita menjadi kuat apabila hubungan kita dengan Allah Subha Nahu Wa Ta’ala kuat, dan kita lemah apabila hubungan kita dengan-Nya lemah.

Makna Hubungan Dengan Allah

Hubungan manusia dengan Allah Subha Nahu Wa Ta’ala, mengikut keterangan Al-Quran Al-Karim bermaksud supaya manusia menjadikan hidup, mati, solah dan segala ibadah semata-mata untuk-Nya.
“Katakanlah: Sesungguhnya solahku, ibadahku, kehidupanku dan kematianku bagi Allah, Tuhan sekalian alam.” [Al-Anaam: 162]

Hendaklah seseorang itu menyembah Allah Subha Nahu Wa Ta’ala dengan penuh keikhlasan. Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam telah berulang kali menerangkan pengertian hubungan hamba dengan Rabbnya sehingga tiada setitik debupun yang menutupi pengertian ini. Jadi, mengertilah kita akan hakikat hubungan dengan Allah Subha Nahu Wa Ta’ala iaitu:
“Takut akan Allah di tempat sunyi dan tempat yang terang.” [Hadith]
“Hendaklah engkau yakini bahawa yang ditangan Allah itu lebih terjamin daripada apa yang ada di tangan engkau.” [Hadith]
“Hendaklah engkau menuntut keredhaan Allah dengan kemarahan manusia.” [Hadith]
Kita tidak pula mencari keredhaan manusia dengan kemurkaan Allah Subha Nahu Wa Ta’ala. Setelah terjalin rapi hubungan ini, kecintaan seseorang, perseteruan, pemberian dan tegahannya semuanya demi Allah Subha Nahu Wa Ta’ala semata-mata tanpa dicemari oleh tujuan-tujuan lain. Inilah pengertian kesempurnaan hubungan dengan Allah Subha Nahu Wa Ta’ala.

“Sesiapa yang cintakan Allah, memberi kerana Allah dan mencegah kerana Allah, sesungguhnya telah sempurnalah imannya.” [Hadith]
 Jalan Memperkuatkan Hubungan Dengan Allah
Tidak terdapat jalan lain untuk menimbulkan hubungan dengan Allah Subha Nahu Wa Ta’ala melainkan satu sahaja. Seseorang insan hendaklah beriman dengan Allah Subha Nahu Wa Ta’ala yang Esa sebagai Rab dan Ilah bagi dirinya dan untuk sekelian makhluk di langit dan di bumi serta mengimani sifat-sifat UluhiyyahNya. Tuntutan dan kelayakannya tidak boleh diberi kepada selain daripada Allah Subha Nahu Wa Ta’ala. Hendaklah saudara membersihkan hati daripada segala kekaratan syirik. Apabila manusia dapat menyempurnakan semuanya ini mengikut cara yang dituntut, akan terikatlah jalinan hubungan antaranya dengan Allah Subha Nahu Wa Ta’ala. Adapun untuk mempererat dan menyuburkan hubungan ini tertakluk kepada dua jalan:-

i. jalan kefahaman dan berfikir
ii. jalan bekerja

Kaedah menyuburkan hubungan dengan Allah SWT melalui jalan kefahaman dan tadabbur ialah dengan cara saudara mempelajari Al-Quran dan Hadith Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam yang sahih dan sedaya upaya mengamatinya berulang-ulang kali dan seterusnya cuba memahaminya agar benar-benar faham. Langkah seterusnya ialah dengan mencuba sedaya upaya untuk mengamalkannya di dalam kehidupan. Apakah sudah terjalin hubungan di antara saudara dengan Allah Subha Nahu Wa Ta’ala dalam kenyataan hidup sehingga setelah saudara ketahui sudut-sudut ini, saudara akan cuba bentangkan dan bandingkan dengan hal keadaan saudara. Maka bertambah eratlah hubungan saudara dengan Allah Subha Nahu Wa Ta’ala. Maka untuk itu, hendaklah saudara memperhatikan segenap sudut. Sampai ketahap manakah telah saudara laksanakan tuntutan-tuntutanNya? Apakah pula kekurangan-kekurangan pada diri saudara di dalam perkara ini? Sekadar mana dapat diperkuatkan perasaan ini di dalam diri saudara maka sekadar itulah hubungan saudara dengan Allah Subha Nahu Wa Ta’ala.

Dalam konteks pertalian dengan Allah Subha Nahu Wa Ta’ala, saudara adalah hamba manakalah Allah Subha Nahu Wa Ta’ala adalah Tuhan (Rabb). Saudara dijadikan sebagai khalifahNya di bumi. Kemudian, daripada Allah Subha Nahu Wa Ta’ala dipindahkan nikmat-nikmat dan pemberianNya yang tidak terkira kepada saudara. Bertolak daripada sini, setelah saudara beriman maka Allah Subha Nahu Wa Ta’ala telah membeli jiwa dan harta saudara dengan syurga. Lalu daripada semua itu, saudara bertanggungjawab di hadapanNya. Allah Subha Nahu Wa Ta’ala tidak menghisab amal-amal itu daripada segi zahir pekerjaan saudara sahaja, tetapi juga dicatat bersama-sama dengan perbuatan zahir itu gerak-geri, diam, niat dan kehendak saudara. Inilah antara banyak contoh-contoh pertalian yang telah sedia ada di antara saudara dengan Allah Subha Nahu Wa Ta’ala. Berdasarkan kepada kefahaman ini, menjiwainya dan melaksanakan tuntutannya akan menentukan darjat hubungan dan taqarrub saudara denganNya. Sejauhmana saudara melalaikannya dan tidak memikirkan untuk menunaikan tuntutan-tuntutannya maka sekadar itulah saudara telah menjauhi Allah dan merenggangi hubungan denganNya. Semakin kuat saudara berjaga-jaga, berusaha untuk memelihara dan mengambil berat terhadap urusanNya, maka semakin teguh dan mendalamlah hubungan saudara dengan Allah Subha Nahu Wa Ta’ala.

Namun, jalan berfikir ini tidak akan mendatangkan buahnya bahkan tidak mungkin kekal dalam jangka masa yang panjang sekiranya saudara tidak sandarkan kepada jalan amal iaitu ketaatan yang ikhlas terhadap hukum Ilahi serta membelanjakan jiwa dan harta kepada sebarang jalan yang obleh membawa mardhatillah Subha Nahu Wa Ta’ala. Makna ketaatan kepada hukum Ilahi ialah melakukan segala apa yang diperintahkan oleh Allah Subha Nahu Wa Ta’ala dengan penuh kerelaan jiwa di waktu senang dan susah, sunyi dan terang tanpa menghiraukan keuntungan dunia, malah hanya menghitung keredhaan Allah Subha Nahu Wa Ta’ala semata-mata. Ketaatan kepada hukum-hukum Ilahi juga bererti meninggalkan sesuatu yang dibenci oleh Allah Subha Nahu Wa Ta’ala di waktu sunyi dan terang dengan penuh rasa kebencian terhadap larangan itu. Jangan saudara jadikan desakan duniawi sebagai motif untuk meninggalkan larangan Allah Subha Nahu Wa Ta’ala. Saudara tinggalkan setiap larangan itu adalah semata-mata kerana Allah Subha Nahu Wa Ta’ala. Inilah jalan yang mempertingkatkan darjat ketaqwaan saudara kepada Allah Subha Nahu Wa Ta’ala.

Dalam hal yang akan meningkatkan saudara ke darjat ihsan selepas darjat taqwa ialah dengan cara saudara berusaha mempertingkatkan setiap amal-amal keutamaan (fadhilat-fadhilat) yang dicintai oleh Allah Subha Nahu Wa Ta’ala dan RasulNya. Menjauhi perkara yang tercela lagi dibenci oleh Allah Subha Nahu Wa Ta’ala dan RasulNya. Janganlah saudara memandang ringan dan remeh di dalam hal membelanjakan apa yang dimiliki oleh saudara seperti jiwa, harta, masa, usaha, kekuatan fikiran dan kekuatan hati. Di samping itu, sentiasalah di dalam keadaan beringat, penuh keinsafan supaya tidak tumbuh  di dalam hati saudara rasa sombong serta ujub dengan amal dan pengorbanan yang telah saudara lakukan sehingga melupai diri sendiri lalu terlintas di dalam hati perasaan seolah-oleh saudara telah berbakti dan berbudi kepada orang. Sebaliknya mestilah saudara rasai bahawa saudara terlalu sedikit dan terlalu kurang di dalam melaksanakan semua yang diwajibkan Allah Subha Nahu Wa Ta’ala

                                                                       
                                                            ~@nukasef~

mencintai sahabat kerana Allah :)
"kau tahu apa itu makna uhibbuki fillah?" tanya seorang sahabat kepada saya

"menccintaimu kerana Allah," ringkas jawab saya

kelihatan tidak senang duduk sahabat dengan jawapan saya. riak muka tidak puas hati lagaknya.
"Memanglah, itu direct translate. Tak semua orang faham erti itu sebenarnya. Cuma mengungkap tetapi tidak sampai jauh ke dasar hati, kerana itu setiap perkara yang dilakukan pasti ada kurangnya, hingga kadang-kadang boleh menjadi cemburu dalam berukhwah. Manusia sebegini masih keliru sebenarnya," luah sahabat dengan air muka penuh kekesalan.

terhenti seketika kerja yang saya sedang lakukan. berfikir tentang kata2 sahabat sebentar tadi.
"Cemburu dalam berukhwah? Saya setuju, bahkan ada yang masih tidak mampu mentafsir ertiuhibuki fillah itu sendiri. Keliru itu benar. Realitinya kerana fitrah berkasih yang terlampau. Rasa menyayangi yang terlampau hingga ada istilah 'dia milik aku' sahaja. Astaghfirullahal azzim, mohon dijauhkan perasaan sebegini," memandang sahabat dengan penuh pengertian.
Benar, ini kisah realiti. Sebenarnya ramai yang masih keliru dengan perasaan sendiri. Fitrah manusia memang mahu menyayangi dan disayangi, tetapi berpadalah dalam berkasih dan sayang hingga timbul perasaan ingin memiliki. Mengikut ilmu psikologi, inilah yang dinamakaninnate motive.

maknanya jangan berkasih sayang lah?
Tidak.. bukan itu yang saya maksudkan. Berkasih sayang itu perlu, tetapi berpada dan kawallah diri. Berukhwah kerana Allah semata-mata. Jadi takkan timbul isu 'dia milik aku'.
tidak cemburu
Orang-orang yang beriman tidak akan rasa cemburu apabila sahabat menjalin ukhwah dengan sahabat lain. Isilah hati dan nurani dengan jalan Allah kerana ukhwah ini terjadi atas kehendak Allah. Jika ada timbul rasa cemburu, muhasabah kembali kerana sungguh itu adalah bisikan syaitan yang cuba menghasut dan menggugat ukhwah yang dibina.
Siapa kita untuk memiliki? Tiada apa-apa di dunia ini adalah milik kita. Sahabat? Bukan milik kita. Justeru kenapa mahu cemburu apabila orang lain mendampingi?
Firman Allah s.w.t : "Sesungguhnya mukmin itu bersaudara." (al-Hujuraat: 10)
Dari firman ini telah jelas bahawa semua muslim itu adalah bersaudara. Tiada yang tertinggal. Kita memerlukan antara satu sama lain. Seharusnya kita perlu belajar menyayangi setiap sahabat yang berada di sekeliling kita.
Dalam Islam sudah diajar tentang ithar (melebihkan orang lain) yakni tahap ukhwah yang paling tinggi manakala berlapang dada adalah tahap ukhwah yang paling rendah.
Tapi dalam apa jua keadaan, kita harus sedar tentang makna basitah (kesederhanaan). Bila sudah sayang terlebih, segala benda jadi lain. Justeru itulah kita perlu bersederhana. Kalau mahu sayangi semua, bukan memilih-milih pula.
Nasihat ini jelas untuk saya dan semua yang mempunyai sahabat. Mungkin ini sudah terjadi atau bakal terjadi. Makanya saya mahu mengingatkan dahulu sebelum terkena pada diri sendiri atau yang lain juga.
Uhibbuki fillah, best friend, teman sejati atau apa-apa sahaja akan menjadi retorik semata-mata jika setiap perhubungan itu tidak di dasari dengan iman dan takwa. Usah tertipu dengan mainan perasaan sendiri. Perbetulkan niat kembali jika masih ada cemburu di hati.
layanan istimewa untuk sahabat
 ana mahu mengingatkan kalian tentang kisah Rasulullah SAW dalam bersahabat.
Adakah para sahabat yang lain merasa cemburu dengan Abu Bakr apabila Rasulullah SAW mengatakan Abu Bakr adalah teman baiknya. Saidina Umar, Uthman, Ali dan sebagainya tidak cemburu melihat persahabatan itu kerana Rasulullah SAW melayan para sahabat yang lain juga dengan istimewa. Inilah yang perlu kita contohi bersama.
Jika kita mampu untuk memberi hadiah, belanja kawan, sentiasa saling mengingat, membantu dia, bertanya khabar kepada kawan yang seorang; beri layanan istimewa dan memasak untuk kawan seorang, kenapa tidak kepada kawan yang lain kita lakukan sebegitu rupa? Adakah Islam mengajar kita untuk membanding beza darjat?
Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah s.a.w bersabda:
Taqwa itu berada di sini (beliau menunjukkan dadanya tiga kali). Cukuplah seorang (muslim) dianggap (melakukan) kejahatan karena melecehkan saudara muslimnya. Setiap muslim atas muslim lain haram darahnya, hartanya dan kehormatannya." (HR. Muslim dan Ibnu Majah)
Jadi, mari kita tajdidkan (memperbetulkan) niat kita dan banyakkan muhasabah. Mungkin selama ini kita berukhwah bukan kerana Allah tetapi atas dasar lain.. peribadi ke, minat yang sama ke, perasaan ingin memiliki ke..
Mari koreksi diri.. mari istighfar berulang-ulang kali..
"Ada tak orang rasa cemburu dengan kita. Mereka rasa takut untuk rapat sebab kita berkawan baik?" tanya sahabat lagi.
"Wallahua'lam, jika ada yang berfikiran sebegitu, mesti ada silap dia dan silap kita juga. Dalam ukhwah ini kita membina ithar tetapi kita perlukan juga basitah," tuntas saya.
Moga ini dapat menjadi renungan untuk para sahabat di luar sana. Sungguh mungkin ini juga bakal terjadi pada saya dan anda, kita tidak tahu. Jadi persiapkan diri dan bermuhasabah kembali.
Marilah kita menjalin ukhwah kerana Allah..
Untuk sahabat-sahabat saya di luar sana.. uhibbuki fillah.. harap ukhwah ini hingga ke jannah hendaknya.
Ya Allah, peliharalah ukhwah kami ini. Moga tiada hasad yang menyelirat jauh di hati yang tersirat..
Di jalan Allah,
Persahabatan ini bukan milikku dan bukan jua milikmu,
Persahabatan ini adalah perancangan daripada Allah yang mengetahui segala rahsia,
Kerana DIA lah aku mengenalimu dan kerana DIA jua telah menetapkan ukhwah itu,
Pasti terukir 1001 kenangan dan kasih sayang,
Semuanya kerana Allah,
Sungguh,
Bukan kerana selain daripada-Nya..

~@nukasef~


REMAJA CINTA DAKWAH?


remaja cinta dakwah??


assalamualaikum. ......
(sekadar buat pembacaan para sahabat,mungkin ada yg dah baca....artikel ini dipetik dari majalah i....mudah2 an kita mengambil manfaat darinya)

Cinta Remaja Dakwah

Sebagai seorang pensyarah di IPT yang bergelar ustaz, penulis mempunyai peluang yang menarik untuk bercampur dengan para pelajar yang menempuh zaman muda belia mereka. Pelbagai masalah, isu dan juga pengalaman yang mereka bawa untuk dibincangkan.

Antara perkara yang sering dibawa berbincang ialah persoalan cinta. Alaf yang serba unik telah menyaksikan bagaimana para remaja dan belia dakwah tidak dapat lari dari fenomena cinta. Menariknya, cinta yang mereka alami ini telah di"Islamik" kan seperti mana bank-bank, institusi-institusi kewangan lain diislamkan. Maka timbullah istilah "Cinta Ukhuwwah".

Ayat-ayat dan hadis-hadis sering dijadikan alat untuk menjustifikasikan apa yang dilakukan. Menarik lagi gejala ini menular di kalangan mereka yang berkopiah, berserban, bertudung litup, naqib-naqibah usrah dan mereka yang menggunakan ganti nama "ana - anta dan ana - anti".

Sms,Yahoo Messenger, email dan lain-lain kemudahan perhubungan era ICT telah menjadi penghubung utama cinta "anta-anti" ini. Ia lebih selamat, kerana tidak perlu berdating seperti pasangan yang tidak Islamik. Tidak perlu membazir tambang teksi, tambang bas dan juga membazir membeli kertas kajang berbau wangi dan dakwat yang berwarna-warni seperti mana halnya anak-anak muda lain yang jauh dari arus kebangkitan Islam. Bermula dengan kata-kata tazkirah, berakhir dengan ikon senyuman, teddy bear dan kadang-kadang gambar wanita bertudung.

{komen:macam mana lak yer cinta azhariyyin?}{dah nama dilamun cinta....2 @ 3 pagi pun sanggup chatting...sms. ..email.. antar testimonial friendster, maklumla nak jaga hati}

{komen lagi:bila azan buat2 x dengar...bila henset bunyi"ada sms"dengar la plak..walaupun dah tidooo..hehehe}


Malah ada yang menjadikan kehadiran di seminar-seminar, kursus-kursus dan juga wacana-wacana ilmiah sebagai peluang untuk berjumpa. Bagi yang aktif berpersatuan pula, mesyuarat-mesyuarat dan aktiviti-aktiviti persatuan sering menjadi medan pelepas rindu. Alahai...kreatif betul anak-anak muda dakwah alaf baru ini.

{komen:memang kreatif}

Fenomena yang berlaku ini dimeriahkan dan dikosmetikkan lagi oleh nasyid-nasyid Melayu yang berpaksikan cinta muda-mudi. Klip-klip video nasyid pun, tajuk-tajuk yang bombastik berbau cinta asmara .

{komen:kalau dah lamun cinta,mesti dengar lagu2 nasyid yg ada unsur2 cinta..ataupun dengar nasyid ada nama/panggilan mesra cewek/makwe/ marka diaorang...}


Hakikatnya, fenomena cinta "anta-anti" ini semakin ketara dan semakin rancak. Ada yang berakhir dengan perkahwinan, dan ada juga yang kecewa di pertengahan jalan, tidak kurang juga yang telah menjerumuskan kedua-dua pasangan ke lembah maksiat. wal'iyadhubillah. ..

{komen: azhariyyin bagus semuanya...kalau ditanya "u sayang tak kat i?" jawapannya: I cintakan rasulullah.. .}

Salah Faham Ukhuwwah Fillah

Teringat juga penulis kepada satu fenomena apabila seorang siswi datang mengadu dia diusik oleh Pak Lebai. Bukan sekadar sms, kad ucapan hari lahir, kad hari raya, malah sejambak bunga ros di hari lahir juga telah dikirimkan oleh Pak Lebai tersebut. Tidak tahulah penulis apakah tanggapan masyarakat terhadap fenomena seumpama ini. Yang pasti di setiap kad, sms dan di jambangan bunga tersebut terukir kata-kata "Ukhuwwah fillah kekal abadi..".sekali lagi makna ukhuwwah disalah gunakan.

{komen:ada yg lagi best..siap buh ayat quran,hadith, hikam,syair arab lagi ...fuhh}

Satu kes yang lain pula, seorang siswa meluahkan kekecewaannya apabila dihampakan oleh seorang siswi yang satu "jemaah" dengannya. Beliau tidak sangka setelah berpuluh-puluh minggu mereka bertukar-tukar sms dan tazkirah melalui email, akhirnya siswi tersebut bertunang dengan orang lain yang juga satu "jemaah" dengan mereka.

{komen: tazkirah tu kan untuk mereka yg nak ambil manfaat}

Aduh..lagi hebat daripada filem "Love Story" yang pernah popular di tahun-tahun 70'an dahulu. Yang pasti, sekali lagi tema "ukhuwwah fillah" menjadi "camouflagde" ke atas perhubungan antara dua jantina yang ada kesedaran Islam ini.

{komen:tonton police story lagi best...canda aja kok...hehhehe}

Dalam satu insiden yang lain pula, seorang siswi pernah meminta pendapat penulis. Seorang seniornya yang sedang menuntut di dalam IPT yang sama dengan beliau telah bersungguh-sungguh melamarnya. Walaupun telah ditolak lebih 20 kali, namun si teruna terus melamarnya juga.

Sekali lagi slogan "ukhuwwah fillah" menjadi lapik dan dijadikan bahan ugutan. Jika si siswi tadi menolak lamarannya, maka hatinya akan hancur dan ia bertentangan dengan mafhum hadis tadi. Oleh kerana bersimpati dengan si senior tersebut, si siswi terpaksa menerima lamaran itu. Menarik bukan "trend" percintaan golongan anta-anti ini.

{komen: ish..ish..sampai macam tu ke...kemaruk dah tu...aku mmg pencinta wanita namun aku bukan biawak...eh betul ker tu kau nyanyi...}

Seorang siswa juga pernah meluahkan kemarahannya ke atas naqib usrahnya di bilik penulis. Mengapa tidak, tatkala di dalam usrah, berkepul-kepul dalil dan fikrah yang dibawanya. Sampaikan ketika pertukaran ke usrah lain, si naqib meminta siswa tadi agar berbai'ah untuk kekal di dalam perjuangan dan tidak menyertai jemaah lain.

Sayangnya, di dalam perjalanan balik kampung, siswa tersebut
nampak sang naqib berjalan berpegangan tangan dengan naqibah sekelas mereka...ini yang paling menarik. Lebih hebat lagi, kedua-dua mereka lengkap dengan aksesori berkopiah dan bertudung litup.

{komen:depa dah kahwin kot...klu tak lagi...mmm sian la...}

Jika di zaman 70'an dahulu nescaya apa yang dilakukan oleh sang naqib dan naqibah tersebut bakal menerima cop "kafir" dari pendukung gerakan dakwah yang lain.

{komen:selagi mana leh tegur..tegur la..Allah jadikan depa tu untuk uji kita...kalau tak mampu..berdoa je la...}

Di satu sudut yang lain pula, seorang siswa yang sering menceritakan kehebatan "Abuya"nya kepada penulis, juga tidak dapat lari dari fenomena cinta anta-anti ini. Penulis amat kagum dengan siswa yang sering muncul dengan baju Melayu berkancing dan juga songkok berwarna-warninya ini. Matanya yang bercelak sahaja sudah cukup untuk rakan-rakan yang lain hormat kepada beliau.

Sayangnya atas takdir Allah, ketika penulis berkunjung untuk menziarahi beliau, penulis ternampak gambar seorang Muslimah menghiasi desktop komputer peribadinya. Ditanyakan sama ada itu adik, kakak ataupun emaknya atau mungkin neneknya, beliau menafikan. Beliau terpaksa mengaku bahawa itu adalah "kawan"nya. Yang hebatnya, tertulis di sebelah keayuan wajah gadis tersebut "Ukhuwwah fillah membawa ke Jannah".

{komen:tu baru ja buka desktop...folder lain...tak check ka..tulisan kat tepi gambar tu mesti guna adobe...}


Persoalannya, adakah fenomena ini sihat? Adakah ia sudah cukup Islamik? Atau penulis yang ketinggalan zaman sehingga naif terhadap trend muda mudi masa kini? Ataupun fiqh Islamiyy juga perlu diubahkan untuk disesuaikan dengan perubahan semasa?.

Di dalam artikel yang terhad ini, penulis tidak berhajat untuk memberikan hukuman mahupun pandangan terhadap fenomena yang menarik ini. Biarlah para pembaca membuat penilaian mereka terhadap "sihat" atau tidak sihatnya budaya ini. Semoga ada di kalangan pembaca yang akan dapat memberikan pandangan yang rasional serta boleh diwacanakan.

{komen:nak kata sihat @ tidak tu...wallahu a'lam...student yg ngaji agama mmg bnyak dalil....hehehe. kalau dia chatting berjam2 pun...xleh nak kata apa...dalilnya wadih lagi sorih..."nak bantu dan dakwah..balighh a'nni walau ayat"....}

{pesanan: niat penulis nie baik...dia nak tengok rijal2 dakwah yg melaung2kan aspirasi perjuangan islam ni menjadi model seperti zaman rasululah,sahabat dan salafus soleh...cinta adalah fitrah...kalau perjuangan kita nak ikut nabi..takkan bab cinta kita x mau ikut nabi..nabi dah tinggal jalan kat kita..alquran dan assunnah...takwil dan tafsir la makna cinta tu elok2....bukannya matlamat menghalalkan cara...}



Senin, 16 Desember 2013

INTROSPEKSI DIRI…

INTROSPEKSI DIRI…

Mau takut, silahkan takut, tapi janganlah TERLALU TAKUT! Mau berani, silahkan berani, tapi janganlah TERLALU BERANI! Mau iri, silahkan iri, tapi janganlah TERLALU IRI! Mau rendah hati, silahkan rendah hati, tapi janganlah sampai RENDAH DIRI! Mau punya ambisi, silahkan punya ambisi, yang penting jangan sampai TERLALU AMBISIUS! Mau optimis, silahkan optimis, yang penting jangan sampai TERLALU OPTIMIS! Mau pesimis, silahkan pesimis, yang penting jangan sampaiTERLALU PESIMIS atau PUTUS ASA! Mau sombong, silahkan sombong, yang penting RAJIN MELAKUKAN KEBAIKAN dan KEBAJIKAN, tapi tetap tidak boleh TERLALU RAJIN! Mau beribadah secara ritual, silahkan sering-seringlah melakukan ibadah ritual, tapi janganlah lupa melakukan ibadah dalam bentuk BERBUAT BAIK dan KEBAJIKAN dalam PERBUATAN NYATA dengan MENOLONGsesama yang PANTAS, PERLU, dan MAU menerima bantuan kita secara wajar (bukan kurang ajar!).
Pada dasarnya setiap manusia memiliki kekuatan dan potensi masing masing. Tapi sampai saat ini masih banyak yang belum menyadari potensi di dalam dirinya sendiri. Padahal potensi setiap orang sangat menunjang kesuksesan hidupnya jika diasah dengan baik. Nah kalo pengin tau potensi diri anda, coba deh ikuti tipsnya:
1. Kenali diri sendiri
Coba buat daftar pertanyaan, seperti: apa yang membuat anda bahagia; apa yang anda inginkan dalam hidup ini; apa kelebihan dan kekuatan anda; dan apa saja kelemahan anda. Kemudian jawablah pertanyaan ini secara jujur dan objektif. Mintalah bantuan keluarga atau sahabat untuk menilai kelemahan dan kekuatan anda.
2 Tentukan tujuan hidup
Tentukan tujuan hidup anda baik itu tujuan jangka waktu pendek maupun jangka panjang secara realistis. Realistis maksudnya yang sesuai dengan kemampuan dan kompetensi anda. Menentukan tujuan yang jauh boleh aja asal diikuti oleh semangat untuk mencapainya.
3. Kenali motivasi hidup
Setiap manusia memiliki motivasi tersendiri untuk mencapai tujuan hidupnya. Coba kenali apa motivasi hidup anda, apa yang bisa melecut semangat anda untuk menghasilkan karya terbaik, dll. Sehingga anda memiliki kekuatan dan dukungan moril dari dalam diri untuk menghasilkan yang terbaik.
4. Hilangkan negative thinking
Enyahkan pikiran pikiran negatif yang bisa menghambat langkah anda mencapai tujuan. Setiap kali anda menghadapi hambatan, jangan menyalahkan orang lain. Lebih baik coba evaluasi kembali langkah anda mungkin ada sesuatu yang perlu diperbaiki. Kemudian melangkahlah kembali jika anda telah menemukan jalan yang mantap.
5. Jangan mengadili diri sendiri
Jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dalam mencapai tujuan anda, jangan menyesali dan mengadili diri sendiri berlarut larut. Hal ini hanya akan membuang waktu dan energi. Bangkit dan tataplah masa depan. Jadikan kegagalan sebagai pengalaman dan bahan pelajaran untuk maju.
Kini anda sudah tau kan cara mengetahui potensi diri anda?
Ingat, potensi anda adalah kekuatan anda untuk menggapai sukses.
Wish You Luck Everyone.



INTROSPEKSI DIRI…
Mau takut, silahkan takut, tapi janganlah TERLALU TAKUT! Mau berani, silahkan berani, tapi janganlah TERLALU BERANI! Mau iri, silahkan iri, tapi janganlah TERLALU IRI! Mau rendah hati, silahkan rendah hati, tapi janganlah sampai RENDAH DIRI! Mau punya ambisi, silahkan punya ambisi, yang penting jangan sampai TERLALU AMBISIUS! Mau optimis, silahkan optimis, yang penting jangan sampai TERLALU OPTIMIS! Mau pesimis, silahkan pesimis, yang penting jangan sampaiTERLALU PESIMIS atau PUTUS ASA! Mau sombong, silahkan sombong, yang penting RAJIN MELAKUKAN KEBAIKAN dan KEBAJIKAN, tapi tetap tidak boleh TERLALU RAJIN! Mau beribadah secara ritual, silahkan sering-seringlah melakukan ibadah ritual, tapi janganlah lupa melakukan ibadah dalam bentuk BERBUAT BAIK dan KEBAJIKAN dalam PERBUATAN NYATA dengan MENOLONGsesama yang PANTAS, PERLU, dan MAU menerima bantuan kita secara wajar (bukan kurang ajar!).

Pada dasarnya setiap manusia memiliki kekuatan dan potensi masing masing. Tapi sampai saat ini masih banyak yang belum menyadari potensi di dalam dirinya sendiri. Padahal potensi setiap orang sangat menunjang kesuksesan hidupnya jika diasah dengan baik. Nah kalo pengin tau potensi diri anda, coba deh ikuti tipsnya:

1. Kenali diri sendiri

Coba buat daftar pertanyaan, seperti: apa yang membuat anda bahagia; apa yang anda inginkan dalam hidup ini; apa kelebihan dan kekuatan anda; dan apa saja kelemahan anda. Kemudian jawablah pertanyaan ini secara jujur dan objektif. Mintalah bantuan keluarga atau sahabat untuk menilai kelemahan dan kekuatan anda.

2 Tentukan tujuan hidup

Tentukan tujuan hidup anda baik itu tujuan jangka waktu pendek maupun jangka panjang secara realistis. Realistis maksudnya yang sesuai dengan kemampuan dan kompetensi anda. Menentukan tujuan yang jauh boleh aja asal diikuti oleh semangat untuk mencapainya.

3. Kenali motivasi hidup

Setiap manusia memiliki motivasi tersendiri untuk mencapai tujuan hidupnya. Coba kenali apa motivasi hidup anda, apa yang bisa melecut semangat anda untuk menghasilkan karya terbaik, dll. Sehingga anda memiliki kekuatan dan dukungan moril dari dalam diri untuk menghasilkan yang terbaik.

4. Hilangkan negative thinking

Enyahkan pikiran pikiran negatif yang bisa menghambat langkah anda mencapai tujuan. Setiap kali anda menghadapi hambatan, jangan menyalahkan orang lain. Lebih baik coba evaluasi kembali langkah anda mungkin ada sesuatu yang perlu diperbaiki. Kemudian melangkahlah kembali jika anda telah menemukan jalan yang mantap.

5. Jangan mengadili diri sendiri

Jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dalam mencapai tujuan anda, jangan menyesali dan mengadili diri sendiri berlarut larut. Hal ini hanya akan membuang waktu dan energi. Bangkit dan tataplah masa depan. Jadikan kegagalan sebagai pengalaman dan bahan pelajaran untuk maju.

Kini anda sudah tau kan cara mengetahui potensi diri anda?
Ingat, potensi anda adalah kekuatan anda untuk menggapai sukses.

Wish You Luck Everyone.